Clamp Meter, Pengertian, jenis dan Fungsinya
Pengertian Clamp Meter
Pada pengoperasiannya, Clamp Meter
dibagi menjadi dua jenis yaitu : clamp meter jenis Analog dan Clamp Meter jenis
Digital. Perbedaanya sebenarnya tidak begitu banyak, hanya pada display alat
ukur saja.
Clamp Meter Jenis
Analog
Clamp Meter jenis ini memiliki
tampilan seperti pada gambar di bawah ini. Seperti halnya alat ukur analog
lainnya, Clamp meter memiliki tampilan display berupa jarum penunjuk dari
kumparan putar dengan skala batas ukur dari yang kecil, medium hingga
besar.
Clamp Meter Analog memiliki bagian
bagian sebagai berikuit
- Clamp Head - Berbentuk seperti
capit yang berfungsi untuk menangkap gelombang elektromagnetik dari arus
yang mengalir dalam kabel listrik yang diukurnya. Untuk keperluan mengukur
arus listrik clamp Head/ capit harus dikalungkan secara sempurna pada
salah satu kabel.
- Trigger - Merupakan tuas yang
digunakan untuk membuka Clamp Head/ capit.
- AC Amper Range - Berisi
beberapa Batas Ukur yang dapat dipilih sesuai dengan keperluan pengukuran
arus listrik bolak-balik (ACA).
- Range Selector - Berbentuk
seperti saklar pilih (selector switch) yang dapat diputar untuk menentukan
penggunaan Clamp Meter (mau mengukur arus, tegangan atau Ohm) dan untuk
memilih batas ukur yang diinginkan.
- Ohm Range - Berisi beberapa
Batas Ukur yang dapat dipilih sesuai dengan keperluan pengukuran hambatan
(Ohm).
- Peak Hold - Berbentuk seperti
saklar geser yang berfungsi sebagai penahan hasil penunjukan/ pengukuran
dari Clamp meter.
- Reading Scale - Merupakan
bagian untuk melihat hasil pengukuran dari Clamp Meter. Untuk Clamp Meter
jenis analog hasil pengukuran berupa penunjukan jarum pada skala/ angka
tertentu.
- Probe - Berupa dua buah kabel
yang berwarna Merah dan Hitam yang digunakan pada saat penggunaan Clamp
Meter untuk pengukuran Tegangan (ACV dan DCV) maupun pengukuran hambatan
(Ohm).
- Volt Terminal - Berupa lubang
untuk menempatkan probe warna merah pada saat penggunaan Clamp Meter untuk
pengukuran tegangan. (ACV dan DCV).
- Com Terminal - Berupa lubang
untuk menempatkan probe warna hitam pada saat penggunaan Clamp Meter untuk
pengukuran Tegangan (ACV dan DCV) maupun pengukuran Hambatan (Ohm).
- Ohm Terminal - Berupa lubang
untuk menempatkan probe warna merah pada saat penggunaan Clamp Meter untuk
pengukuran Hambatan (Ohm).
- AC Volt Range - Berisi beberapa
Batas Ukur yang dapat dipilih sesuai dengan keperluan pengukuran Tegangan
listrik bolak-balik (ACV).
- Zero Adjust Screw - Berupa
sekrup yang dapat diputar untuk mengatur posisi jarum penunjukan Clamp
Meter jenis Analog agar berada pada posisi awal nol (0).
- Pointer - Berupa jarum penunjuk
yang menunjukkan hasil pengukuran dari Clamp Meter.
Clamp Meter Digital
Clamp digital sebenarnya tidak ada
perbedaan secara prinsip dengan clamp meter analog baik dari fungsi dan
penggunaannya. Clamp meter digital memiliki display tampilan berupa layar LCD
dimana besaran listrik yang diukur akan ditampilkan dalam bentuk angka.
Gambar 2.
Clamp Meter Digital
Clamp meter digital meskipun dalam
pengukuran sangat memudahkan sobat, ternyata ada sisi kekurangannya, yaitu
tingkat sensitifitas alat ukur yang tinggi, sehingga mudah dipengaruhi oleh
faktor disekitarnya, sehingga hasil pengukuran mudah berubah ubah. disamping
itu, konsumsi daya yang lebih besar, sehingga baterai yang digunakan lebih
cepat habis.
Cara Penggunaan Clamp
Meter untuk Pengukuran Arus
Untuk pengukuran besarnya arus pada
suatu beban listrik langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Posisikan Range Selector pada salah satu batas ukur
dari AC Ampere Range. (Pilihlah nilai Ampere Range yang sedikit lebih
tinggi dari perkiraan nilai arus yang akan di ukur. Misalkan dari
nameplate sebuah unit AC 1 PK tertera arusnya sebesar 4 A. Maka kita pilih
pada posisi angka "6". Artinya batas ukur yang kita pilih adalah
6)
- Kalungkan capit/clamp meter pada salah satu kabel yang
mengarah pada beban listrik yang akan diukur arusnya
- Lihat dan baca hasil penunjukan jarum (pointer) pada
skala Ampere
- Karena tadi posisi range selector (batas ukur) yang
kita pilih adalah "6" maka untuk mempermudah pembacaan hasil
penunjukkan, yang kita lihat adalah skala amper yang rentang 0 - 60
- Karena batas ukur kita adalah 6 dan skala amper yang
dilihat adalah rentang 0 - 60, maka penunjukan jarum apabila maksimal di
angka 60 akan bernilai 6 Amper. Sehingga hasil penunjukan seperti pada
contoh gambar adalah 2,6 Amper
- Untuk menentukan nilai satu garis kecil dapat kita
hitung dengan cara (3-2) /5 = 0,2. Jadi satu garis kecilnya bernilai 0,2
khusus untuk penggunaan batas ukur 6 dan skala 0-60
Demikian , artikel tentang Clamp Meter, semoga bermanfaat